Botol plastik bekas minuman biasanya kita buang begitu saja
tanpa pernah terpikir untuk memanfaatkannya. Nah ternyata botol bekas ini bisa
kita manfaatkan untuk membuat lampu tenaga surya. Dan otomatis biayanya akan
sangat murah karena hanya memanfaatkan barang-barang bekas.
Kita telah mempunyai bola lampu yang terbuat dari filament logam atau lebih dikenal dengan bolam, dari gas fluorescent dan juga LED. Dan kita sekarang mempunyai satu lagi lampu dari air. Bahan yang diperlukan hanya terdiri dari botol plastik, air dan bahan pemutih cucian. Teknologi sederhana ini dapat dibuat kurang dari satu jam, bisa bertahan sampai 5 tahun dan itu setara dengan bola lampu 60 watt.
Cara pembuatannya sangat mudah. Pertama siapkan botol plastik bekas minuman softdrink ukuran satu atau dua liter. Kelupas seluruh bagian plastik tempelan yang ada di botol, biasanya merupakan merek produk minuman tersebut, supaya botol betul-betul transparan sehingga tidak menghalangi cahaya yang nantinya akan masuk. Setelah itu isi botol tersebut dengan air bersih sampai kurang lebih tiga perempat bagian. Kemudian masukkan bahan pemutih cucian secukupnya dan sedikit diaduk agar merata. Kemudian tutuplah botol dengan rapat. Jadilah lampu tenaga surya ini siap untuk dipasang.
Untuk pemasangannya, pertama buatlah lubang pada atap yang akan dipasang lampu ini. Akan lebih mudah memasangnya pada atap yang terbuat dari seng. Kemudian potonglah seng ukuran sedikit lebih besar dari botol plastik tersebut, lalu buatlah lubang di tengahnya dan masukkan botol tersebut dengan posisi tutup botol diatas dengan sepertiga bagian botol di atas dan dua pertiga di bawah. Kemudian dilem dan tunggu sampai kering untuk kemudian dipasang di atap yang sudah dilubangi tadi dan kemudian dilem dengan atap tersebut. Jadilah lampu tersebut siap untuk menerangi ruangan di bawahnya.
Prinsip kerja dari lampu ini sangat sederhana, air akan mendifraksikan cahaya sehingga akan menyebar ke seluruh ruangan. Hal ini berbeda dari cahaya matahari langsung yang masuk ke rumah yang fokus hanya pada satu titik saja. Bahan pemutih berfungsi untuk menjaga air tetap bersih dan bebas dari jamur dan mikroba. Tepat Guna
Teknologi ini pertama kali diciptakan oleh seorang mahasiswa dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), perguruan tinggi terbaik di dunia untuk bidang teknologi di mana dia memfokuskan diri pada pengembangan teknologi tepat guna. Dan teknologi ini telah sukses menyinari rumah-rumah warga miskin di Filipina, di mana sebuah organisasi bernama Isang Litrong Liwanag telah berhasil memasang 10 ribu lampu.
Walaupun lampu model ini hanya bekerja pada siang hari, tetapi ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang di daerah pemukiman padat yang jarak antarrumah sangat dekat, bahkan berhimpitan sehingga tidak ada lagi celah untuk jendela, dan kalaupun ada, sangat sedikit sekali cahaya masuk melalui jendela.
Kita telah mempunyai bola lampu yang terbuat dari filament logam atau lebih dikenal dengan bolam, dari gas fluorescent dan juga LED. Dan kita sekarang mempunyai satu lagi lampu dari air. Bahan yang diperlukan hanya terdiri dari botol plastik, air dan bahan pemutih cucian. Teknologi sederhana ini dapat dibuat kurang dari satu jam, bisa bertahan sampai 5 tahun dan itu setara dengan bola lampu 60 watt.
Cara pembuatannya sangat mudah. Pertama siapkan botol plastik bekas minuman softdrink ukuran satu atau dua liter. Kelupas seluruh bagian plastik tempelan yang ada di botol, biasanya merupakan merek produk minuman tersebut, supaya botol betul-betul transparan sehingga tidak menghalangi cahaya yang nantinya akan masuk. Setelah itu isi botol tersebut dengan air bersih sampai kurang lebih tiga perempat bagian. Kemudian masukkan bahan pemutih cucian secukupnya dan sedikit diaduk agar merata. Kemudian tutuplah botol dengan rapat. Jadilah lampu tenaga surya ini siap untuk dipasang.
Untuk pemasangannya, pertama buatlah lubang pada atap yang akan dipasang lampu ini. Akan lebih mudah memasangnya pada atap yang terbuat dari seng. Kemudian potonglah seng ukuran sedikit lebih besar dari botol plastik tersebut, lalu buatlah lubang di tengahnya dan masukkan botol tersebut dengan posisi tutup botol diatas dengan sepertiga bagian botol di atas dan dua pertiga di bawah. Kemudian dilem dan tunggu sampai kering untuk kemudian dipasang di atap yang sudah dilubangi tadi dan kemudian dilem dengan atap tersebut. Jadilah lampu tersebut siap untuk menerangi ruangan di bawahnya.
Prinsip kerja dari lampu ini sangat sederhana, air akan mendifraksikan cahaya sehingga akan menyebar ke seluruh ruangan. Hal ini berbeda dari cahaya matahari langsung yang masuk ke rumah yang fokus hanya pada satu titik saja. Bahan pemutih berfungsi untuk menjaga air tetap bersih dan bebas dari jamur dan mikroba. Tepat Guna
Teknologi ini pertama kali diciptakan oleh seorang mahasiswa dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), perguruan tinggi terbaik di dunia untuk bidang teknologi di mana dia memfokuskan diri pada pengembangan teknologi tepat guna. Dan teknologi ini telah sukses menyinari rumah-rumah warga miskin di Filipina, di mana sebuah organisasi bernama Isang Litrong Liwanag telah berhasil memasang 10 ribu lampu.
Walaupun lampu model ini hanya bekerja pada siang hari, tetapi ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang di daerah pemukiman padat yang jarak antarrumah sangat dekat, bahkan berhimpitan sehingga tidak ada lagi celah untuk jendela, dan kalaupun ada, sangat sedikit sekali cahaya masuk melalui jendela.
Meski lampu tersebut hanya bisa menyala selama matahari bersinar, artinya pada siang hari dan tidak tertutup mendung, setidaknya bagi masyarakat tidak mampu hal tersebut sudah sangat berarti. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya operasional dan pemeliharaan
Dengan memanfaatkan konsep ini anda sudah
melakukan sesuatu yang baik untuk Bumi, yaitu pemanfaatan kembali botol
plastik. Sudah saatnya pula Indonesia
ikut memanfaatkan teknologi sederhana ini.
Bagaimana cara membuat
lampunya?
Pertama-tama anda siapkan bahan-bahannya,
yaitu:
- Botol PET* bekas air mineral (penjelasan PET)
- Plat logam yang biasanya digunakan untuk atap (biasa disebut "seng")
- Lem silikon atau lem yang tahan panas dan cuaca
- Bleach atau bahan yang digunakan untuk pemutih pakaian
- Air murni atau air mineral
0 komentar:
Post a Comment